Hubungan Hubungan Gula Darah Dengan Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

  • Komang Agus Jerry Widyanata Stikes Kesdam IX/Udayana
  • Putu Intan Daryaswanti Stikes Kesdam IX/Udayana
  • I Kadek Artawan Stikes Kesdam IX/Udayana
Keywords: ABI, gula darah, diabetes mellitus

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit kronis karena tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang diproduksinya secara efektif. Kadar glukosa dalam darah yang tidak stabil pada penderita DM tipe 2 dapat menimbulkan berbagai komplikasi salah satunya adalah neuropati perifer. Penilaian ABI terhadap Pasien DM tipe 2 perlu dilakukan untuk mengetahui secara dini terjadinya neuropati perifer terutama pada telapak kaki. Rendahnya nilai ABI yang menimbulkan gangguan vaskular dipengaruhi oleh multi faktor seperti usia yang semakin bertambah, lamanya menderita DM, obesitas, menkonsumsi obat anti hiperglikemik yang belum tepat, tingkat aktivitas fisik yang rendah, perawatan kaki yang belum optimal dan diet DM belum dilakukan secara taat, serta kontrol glikemik yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut Hubungan Gula Garah Dengan Nilai Ankle Bracial Index (ABI) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Utara. Penelitian ini menggunakan penelitian korelatif dengan rancangan cross-sectional study dengan 80 responden yang merupakan penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Utara. Instrument untuk mengukur nilai ABI adalah tensi meter digital, SPO, dan lembar leklist dan untuk mengukur gula darah menggunakan SPO dan glucotest yang sudah terkalibrasi. Analisis data dilakukan analisa data dengan menggunakan uji statistik parametrik Pearson. Pada uji korelasi (Product Moment) hipotesa alternatif diterima apabila nilai p<0,05. Hasil penelitian menunjukan nilai gula darah pasien DM di wilayah Kuta Utara Sebagian besar masuk ke dalam kategori tidak terkontrol (71,2%), nilai Angle Bracial Indek (ABI) pasien DM di wilayah Kuta Utara Sebagian besar masuk ke dalam kategori ditoleransi (42,4%), dan Nilai Gula darah dengan nilai Angkle Bracial Indek (ABI) memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai hubungan negative. Artinya adalah semakin tinggi nilai gula darah pasien makan semakin rendah nilai ABI dan berpotensi mengalami Periperal Arteri Desease (PAD)

References

WHO, “Global Report on Diabetes,” Geneva Switzerland, 2016. doi: 10.1128/AAC.03728-14.

L. Chevtchouk, M. H. S. da Silva, and O. J. M. do Nascimento, “Ankle-brachial index and diabetic neuropathy : study of 225 patients,” Arq Neuropsiquiatr, vol. 75, no. 8, pp. 533–538, 2017, doi: https://doi.org/10.1590/0004-282X20170084.

M. M. Mcdermott and M. H. Criqui, “Ankle-Brachial Index Screening and Improving Peripheral Artery Disease Detection and Outcomes,” J. Am. Med. Assoc., vol. 10, no. July, pp. 143–145, 2018, doi: 10.1161/01.STR.

IDF, “IDF Diabetes Atlas,” 2021.

Kompas.com, “Naik 6,2 Persen Selama Pandemi, Pasien Diabetes Indonesia Peringkat 7 Dunia,” 2020.

Kementerian Kesehatan RI, “Hasil Utama Riskesdas 2018,” Jakarta, 2018.

I. Masturoh and N. Anggita, Bahan Ajar Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan (RMIK), 2018th ed. Jakarta: Kemenkes RI, 2018.

PERKENI, Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di indonesia 2015. 2015.

N. Khawaja, J. A. Shennar, M. Saleh, S. S. Dahbour, Y. S. Khader, and K. M. Ajlouni, “The prevalence and risk factors of peripheral neuropathy among patients with type 2 diabetes mellitus ; the case of Jordan,” Diabetol. Metab. Syndr., vol. 10, no. 8, pp. 1–10, 2018, doi: 10.1186/s13098-018-0309-6.

D. Aerden et al., “The Ankle – Brachial Index and the Diabetic Foot : A Troublesome Marriage,” Ann. Vasc. Surg., no. 1, 2011, doi: https://doi.org/10.1016/j.avsg.2010.12.025.

A. Kumar et al., “Is diabetes mellitus associated with mortality and severity of COVID-19? A meta-analysis,” Diabetes Metab. Syndr. Clin. Res. Rev., vol. 14, no. 4, pp. 535–545, 2020, doi: 10.1016/j.dsx.2020.04.044.

U. H. Fata, “Overview Of Ankle Brachial Index (ABI) Values On Diabetes Mellitus Type 2 In Blitar,” J. Ners dan Kebidanan, vol. 4, no. 3, pp. 254–259, 2017, doi: 10.26699/jnk.v4i3.ART.

PERKENI, Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. 2015. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Departemen Kesehatan RI, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI: Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta, 2014.

Kusnanto, Asuha Keperawatan Pasien Dengan Diabetes Mellitus Pendekatan Holistic Care. Surabaya: Airlangga University Press, 2017.

Stanford Medicine, “Measuring and Understanding the Ankle Brachial Index (ABI),” 2018.

L. Potier, C. A. Khalil, K. Mohammedi, and R. Roussel, “Use and Utility of Ankle Brachial Index in Patients with Diabetes,” Eur. J. Vasc. Endovasc. Surg., vol. 41, no. 1, pp. 110–116, 2011, doi: 10.1016/j.ejvs.2010.09.020.

D. Xu et al., “Sensitivity and specificity of the ankle – brachial index to diagnose peripheral artery disease : a structured review,” 2010, doi: 10.1177/1358863X10378376.

V. Aboyans et al., “Measurement and Interpretation of the Ankle-Brachial Index A Scientific Statement From the American Heart Association Rationale for Standardization of the ABI,” pp. 2890–2909, 2012, doi: 10.1161/CIR.0b013e318276fbcb.

M. Verma, A. K. Singh, V. Kumar, and B. Mishra, “Role of Ankle Brachial Index (ABI) in Management of Non-Healing Ulcers of Lower Limb,” J. Univers. Surg., vol. 06, no. 01, pp. 1–5, 2018, doi: 10.21767/2254-6758.100096.

British Columbia Provincial Nursing Skin and Wound Care Committee, “Procedure Screening Ankle Brachial Index (ABI) in Adults,” 2013, no. May 2011, pp. 1–8.

D. Antono and R. Hamonangani, “Penyakit Arteri Perifer,” in Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, 2014.

A. Pahlawati and P. S. Nugroho, “Hubungan Tingkat Pendidikan dan Usia dengan Kejadian Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda Tahun 2019,” Borneo Student Res., vol. 1, no. 1, pp. 1–5, 2019.

I. G. P. Arista, I. D. P. G. P. Yasa, N. M. Wedri, I. M. Widastra, and V. M. E. S. Rahayu, “Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Dengan Neuropati Perifer Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2,” J. Gema Keperawatan, vol. 12, no. 1, pp. 35–43, 2019.

D. N. Anggraini, “Bagaimana Menurunkan Risiko Diabetes pada Pria?,” 2021.

B. Levterova, V. Naydenov, P. Todorov, and G. Leterov, “Prevalence and Impact Of Peripheral Neuropathy On Quality Of Life In Patients With Diabetes Mellitus Pilot Study,” Trakia J. Sci., vol. 16, no. 1, pp. 71–76, 2018, doi: 10.15547/tjs.2018.s.01.015.

F. Kemala, “Rata-Rata Umur Penderita Diabetes dan Faktor yang Memengaruhinya,” 2021.

A. Kumar, A. Kumar, H. Kumar, H. K. Jha, S. Nayak, and C. Roy, “Prevalence of peripheral arterial disease & associated risk factors among type 2 diabetes mellitus patients attending diabetic health camp,” Int. J. Med. Res., vol. 3, no. 2, pp. 90–92, 2018.

S. Chandrashekar and V. Kalaivani, “Peripheral Arterial Diseases in Type 2 Diabetes Mellitus : A Cross-sectional Study Using Ankle-Brachial Index,” Int. J. Anatomy, Radiol. Surg., vol. 7, no. 1, pp. 5–8, 2018, doi: 10.7860/IJARS/2018/31618.

A. Santosa and D. Listiono, “Prediksi Score Ankle Brachial Index (ABI) Ditinjau Dari Tanda Gejala Peripheral Arterial Disease (PAD),” Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 2017.

B. Y. Rahmaningsih, “Hubungan antara Nilai Ankle Brachial Index Dengan Kejadian Diabetic Foot Ulcer Pada Penderita Diabetes mellitus Tipe 2 di RSUD DR Moewardi Surakarta,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.

Published
2023-06-30
How to Cite
Widyanata, K. A. J., Daryaswanti, P. I., & Artawan, I. K. (2023). Hubungan Hubungan Gula Darah Dengan Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. ProHealth Journal, 20(1), 33-39. https://doi.org/10.59802/phj.2023201107